Jakarta – Sebanyak 87 orang resmi melaporkan Wedding Organizer (WO) Ayu Puspita ke Polres Jakarta Utara atas dugaan penipuan layanan pernikahan. Para korban berasal dari berbagai daerah dan berada dalam kondisi berbeda, mulai dari pasangan yang sudah melangsungkan pernikahan hingga yang acara bahagianya tinggal hitungan hari.
Kasus ini menyeruak setelah banyak unggahan viral di media sosial mengenai kegagalan layanan WO tersebut, terutama terkait catering dan vendor yang tidak hadir di hari pernikahan klien.
Salah satu korban, pasangan Lulu dan Fadil, mengaku kini menghadapi ketidakpastian jelang hari pernikahan mereka yang dijadwalkan berlangsung 13 Desember 2025, hanya tiga hari lagi. “Kita lihat di TikTok banyak yang viral, catering-catering nggak datang. Kita langsung khawatir bagaimana dengan acara kita. Sedangkan acara kita sudah H-5,” ungkap Lulu.

Pasangan ini mengaku telah mendatangi kantor WO di daerah Ceger, namun lokasi tersebut sudah dalam keadaan kosong. “Itu keadaan sudah kosong, sudah nggak ada apa-apa lagi. Cuma ada satpamnya aja,” kata Fadil.
Lulu dan Fadil memilih WO Ayu Puspita karena tergiur dengan berbagai promo, seperti promo paket makanan, tambahan dekorasi, hingga free honeymoon ke Bali. Mereka mengaku sudah melakukan pembayaran 100% dalam 6 termin. “Kemarin kita sudah sempat melapor tapi belum ada tindakan, mungkin karena banyak ya yang lapor, sudah 200 lebih. Bahkan vendor juga ada yang jadi korban,” tambah mereka.
Korban lainnya, pasangan Tirza dan Fikri, juga mengalami kerugian besar setelah menggunakan jasa WO tersebut. Mereka pertama kali mengetahui WO Ayu Puspita melalui Instagram dan TikTok, lengkap dengan testimoni-testimoni manis yang kini diduga palsu.
“Kami memutuskan ikut tester di Condet dan bertemu marketingnya. Mereka menjanjikan banyak benefit, makanya kami melakukan pembayaran 50% di awal,” ujar Tirza.

Benefit yang ditawarkan antara lain peningkatan fasilitas musik dari organ tunggal menjadi akustik, tambahan dekorasi, hingga sesi foto prewedding. Namun seluruh janji tersebut tidak pernah terealisasi.
“Kerugian kami saat ini sekitar Rp114 juta. Harapan kami, uang dikembalikan 100% dan terduga pelaku mendapat ganjaran setimpal,” kata Fikri.
Beberapa pasangan mengaku tidak bisa lagi menghubungi pihak WO. Bahkan, menurut keterangan korban, sekitar sembilan orang admin WO dilaporkan telah mengundurkan diri sejak 28 November.
Para korban berharap pihak berwajib segera mengusut tuntas kasus dugaan penipuan yang menyebabkan kerugian puluhan hingga ratusan juta rupiah ini.
Polisi masih mengumpulkan keterangan korban dan melakukan pendalaman untuk mengungkap keberadaan dan pertanggungjawaban pihak pengelola WO Ayu Puspita.
Liputan : Danny M.P
Editor : Redaksi Jurnal8.id
